Minimnya Pengawasan KCD, Sejumlah Sekolah Menengah Atas “Berlomba” Menjual Seragam Siswa
Kabupaten Bekasi. (media-rakyat.com)
Minimnya pengawasan dan pembinaan oleh pihak KCD Wilayah 3 Bekasi yang dipimpin oleh H Asep S, mengakibatkan berbagai modus Pungutan Liar (Pungli) seragam sekolah berkedok ” Koperasi” di sejumlah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN/SMKN) di Kabupaten Bekasi menjadi sorotan bagi pegiat pendidikan maupun sejumlah Wartawan .
Sebab semua aturan yang selama ini sudah dibuat oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya Pungli di sekolah -sekolah masih tetap saja tidak dijalankan oleh sejumlah oknum Kepala Sekolah. Bahkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan keuntungan pribadinya , berbagai modus pun dilakukan oleh oknum Kepsek
Seperti temuan media-rakyat saat berkunjung ke SMAN 6 Tambun Selatan. Seragam siswa dijual dengan harga Rp 1 250 000/siswa. Hal itu diketahui hasil dari wawancara kepada sejumlah siswa/siswa dan orangtua siswa saat berada dilingkungan sekolah yang lokasinya berada Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan itu.
” Kalau masalah seragam sekolah, saat daftar ulang juga sudah menyampaikan langsung kepada setiap wli siswa yang mendampingi anaknya mendaftar ulang. Sementara untuk biaya lainnya seperti biaya SAT (Sumbangan Awal Tahun) seperti biasanya sejumlah sekolah melakukan pungutan terhadap siswa kelas X. ” Pihak sekolah mengatakan, menunggu setelah rapat diadakan dalam waktu dekat.” kata pria jangkung yang menunggu diparkiran sepeda motor sekolah tersebut
Ismail selaku Humas SMAN 6 Tamsel saat dimintai keterangannya media-rakyat diruangannya, Rabu (24/8) terkait penjualan seragam siswa mengatakan masalah seragam sekolah pihak sekolah melalui Koperasi sudah mengadakannya , namun Ismail tidak mau menyebut berapa harga seragam sekolah tersebut
Ketika ditanya, apakah penjualan seragam sekolah itu tidak melanggar aturan pemerintah? .Dengan santai Ismail mengatakan, Koperasi yang mengadakan seragam itu sedangkan masalah keuntungan dirinya tidak mengetahuinya. ucapnya
Merasa penasaran dan tidak puas dengan keterangan yang disampaikan oleh Ismail, media-rakyat mencoba menemui Kepala sekolah Yuliana yang baru mendapat promosi menjabat sebagai Kepala SMAN 6 Tamsel. tidak berhasil ditemui ditempat kerjanya . Menurut Ismail, atasannya ( Yuliana ) tidak berada di tempat.
Penulis Edy./red